Dia lagi-dia lagi.
Tak pelaknya setiap saat setiap waktu hanya dia...
Hanya karena dia yang sebenarnya aku tak tau seperti apa dan dimana dia berada sebenarnya.
ya ampun mataku berat,letih sekali semalam suntuk bertikai dan berkelahi dengan sang waktu,sekali lagi hanya karena dia.
Nafasku tersendat- sendat karena terjaga,terjaga dan terus terjaga atas sadarnya pikiranku yang tak berhenti untuk memikirkan dia disana.
Letih sekali badanku,letih yang berangsur- angsur kan merongrong dan menggerogoti badanku,itupun karena dia,dia yang hanya bisa kusentuh lewat tidur dan sekedar sebatas mimpi indah belaka.
Kenapa berangsur- angsur perasaanku bak kangker yang menggerogoti jantung serta hatiku,
sekali lagi karena dia pikirku.
NAMUN.
Ternyata bukan karena dia,melainkan karena kebodohan serta kegilaanku yang memikirkan dia tampa sadar bahwasanya dia tak mungkin dan tak kan pernah mungkin sebaliknya.
Memiliki cinta dan rasa yang sama ketika aku yang bodoh tetap saja tak berani me- ngungkapkanya.
Dan aku semakin tersadar, tersadar bahwasanya aku gila dan mendaramatisir perasaanku secara membati buta dan tetap saja aku tak mau peka atas dia yang jauh disana.
Untuk sekian kalinya aku berdoa dalam keadaan terjaga,supaya dia disana paling tidak merasa,merasa bahwasanya ada yang sayang terhadap-nya.
[A][GM]
Y ALLAH ilah-ku ilah semesta alam,sematkan rasaku atas dia disana,dalam relung serta lubuk hati-nya [yang terdalam],
sampaikan rasaku,save- simpan serta jaga rasa-ku di dalam hati-nya karena niscaya ku kan datang pada-nya untuk jujur mengungkap kata.
bahwasannya aku yang terdiam disini sungguh sangat sayang terhadap-nya.
itu saja.
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar