Kamis, 18 Agustus 2011

Untuk PEREMPUANKU yang menjadikan segalanya mungkin


Seorang sahabat bertanya, tentang kelak istriku. Jawabku,,
27- Dia adalah cinta, antara suka dan duka.
27- Dia adalah kasih, antara canda tawa dan air mata.
27- Dia mengajarkanku kesederhanaan mengajarkanku tentang keterbatasan.

Dan kau tahu DIA seperti apa, dia bertudung seperti bintang yang berselimut malam, menyembunyikan hitam rambutnya seperti bintang dengan sinarnya.


27-Disaat tertentu dia bisa menjadi adikmu bercanda tertawa denganmu.

27-Disaat tertentu dia bisa menjadi teman bagimu, bercerita, berbagi denganmu.
27-Disaat tertentu pula dia bisa menjadi ibu bagimu,mendidik & mendewasakanmu.
27-Dia kekasihku dia perempuanku.

Ibuku Indonesiaku


Ibu, Ibu ulang tahun hari ini. Ibu, banyak anakmu merayakan hari kelahiranmu, lihatlah renyah sekali tawa mereka. Ibu kenapa Ibu tidak menjawabku, Ibu kenapa pula Ibu menangis di hari bahagiamu ini. Ibu jawablah aku, Jawab Ibu padaku, "Nak tidakkah kau ingat, dulu Ibu tidak dilahirkan dalam keadaan suka cita, ibu dilahirkan dalam hiruk pikuk perang saudara antar sesama manusia. Ibu pikir anak- anak Ibu ingat itu, hari dimana banyak darah & air mata mengalir deras dengan begitu hebatnya. Seharusnya anak-anak Ibu merenungkan hari dimana Ibu dilahirkan. Dan tahukah kenapa pula Ibu tetap menangis, lihat & tatap pula anak-anak Ibu yang lainnya, yang diam & tetap berdoa, tidakkah kau perhatikan mereka, mereka yang lapar, yang terbelakang, yang tersingkirkan dari pesta. Merekalah yang sebenar-benarnya membuat Ibu bersedih & menangis pilu di hari ini, hari dimana Ibu dilahirkan, yang seharusnya mereka juga turut serta berbahagia bersama kita disini, di hari ini. 17 agustus 2011 .